Sabtu, 17 September 2016

modul geografi bab antroposfer



ANTROPOSFER GEOGRAFI


DISUSUN :
ASTY MEGAKINTANI
XI IIS 4 / 06

SMA Negeri 1 Muntilan
Jl. Ngadiretno No. 1 Muntilan
((0293) 587267 + 56413










ANTROPOSFER

A.   PENGERTIAN ANTROPOSFER
       Antroposfer adalah manusia dan kehidupannya di permukaan bumi, dalam pembahasannya nanti lebih di tekankan pada aspek kependudukannya, yang berkaitan dengan masalah kependudukan, antara lain ; kepadatan, penyebaran yang tidak merata, jumlah dan kualitas penduduk.

B.     PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. 
v  Fungsi Piramida Penduduk adalah
Ø  Untuk menggambarkan keadaan umum penduduk suatu negara
Ø  Mengetahui perbandingan jumlah penduduk laki dan perempuan
Ø  Meramalakan keadaan penduduk di masa yang akan datang
v  Macam Bentuk Piramida Penduduk
Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa berbeda di tiap wilayah atau negara, namun tetap patokan dasarna ada 3 bentuk, yaitu :
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Gambar Piramida Penduduk Muda Bentuk Limas
Gambar Piramida Penduduk Muda
Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India
Ciri-ciri Piramida Expansive : 
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
 2. Piramida Penduduk Stasioner (Granat)
Gambar Piramida Penduduk Stasioner (Granat)
Gambar piramida penduduk stasiner (bentuk granat) piramida stasioner itu merata,sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti : singapura, jepang
Ciri-ciri Piramida penduduk stasioner :
a.       Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b.      Tingkat kelahiran rendah
c.       Tingkat kematian rendah
d.      Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHxS5SfRohs1yDc9JW0LEZVM-dCHOd2C92N-5qnzSsLtth3aRJEuLR1qkWLvJ-uCVb9a4aOT7Qs3sxwfwRl4B5kKfyrSuH7Xa3YWYGGmQIBXye_RwagT8Driia866YNkcnvKasIL7mwjpL/s1600/Gambar+Piramida+Penduduk+Tua+%2528Constructive%2529.png
Nah kalau yang ini kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia 
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua : 
   a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
   b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
   c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
   d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang.

C.     KUALITAS PENDUDUK

Kualitas Penduduk Adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian dan layak. 
Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan.

v  Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh:

a. Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan  kemampuan intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan dengan mengembangkan kreativitasnya.

            b. Tingkat kesehatan penduduk         

                Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.Ada pepatah mengatakan “men sana in corpore sano” yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. 

c. tingkat kesejahteraan penduduk
 
    Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masyarakat yang sejahtera merupakan citacita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.




v  Permasalahan kualitas penduduk dan dampaknya

a. Masalah tingkat pendidikan
               
    Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
 
1) Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2) Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3) Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Ø  Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1.      Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus  mendatangkan tenaga ahli dari negara maju.
2.      Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru.

Ø  Upaya upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan :
  1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
  2. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
  3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
  4. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
  5. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
  6. Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
b. Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar  kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1) Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4) Gizi yang rendah.
5) Penyakit menular.
6) Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
 
Ø  Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun
khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.




Ø  Upaya-upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan:
  1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
  2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
  3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
  4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
  5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
  6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan
c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan

    Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur  dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah penduduk
Ø  Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan  per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1) Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, danlain-lain.
2) Jumlah penduduk banyak.
3) Besarnya angka ketergantungan.
Ø  Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan
menjadi 3, yaitu:
1) Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2) Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3) Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.

Ø  Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk
terhadap pembangunan adalah:
  1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
  2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Ø  Upaya Pemerintah dalam mengatasi masalah tingkat penghasilan :

1)Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2) Merangsang kemauan berwiraswasta.
3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4) Memperluas kesempatan kerja.
5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.

D.    PENYAJIAN DATA
Agar data kependudukan menjadi data yang informatif maka penyajian data harus disusun dalam bentuk tabel, diagram, peta, dan gambar.

1. Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Tabel
Ø  Kelebihan penyajian data kependudukan dengan menggunakan tabel adalah sebagai   berikut.
a. Memudahkan dalam membandingkan antara satu komponen dan komponen yang lainnya.
b. Memudahkan dalam membandingkan antara periode tertentu dan periode yang lainnya.
c. Data dapat disajikan secara akurat.
d. Dapat menyajikan data yang kompleks.

Berikut ini adalah contoh penyajian data kependudukan dengan menggunakan tabel. Perhatikan Tabel 2.8 mengenai jumlah penduduk Indonesia tahun 2000.

Penyajian Informasi Kependudukan


Berdasarkan tabel tersebut maka pembaca akan dapat membandingkan antara jumlah penduduk satu pulau dan pulau yang lainnya di Indonesia. Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa penduduk Indonesia yang berjumlah 202,96 juta jiwa sebagian besar (59,33%) terakumulasi di pulau Jawa dan Madura. Oleh karena itu, perlu adanya program pemerataan penduduk dalam bentuk transmigrasi agar jumlah penduduk dan program pembangunan ekonomi dapat tersebar secara merata di seluruh pulau di Indonesia.

Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Tabel

Berdasarkan tabel mengenai perbandingan jumlah penduduk Indonesia dapat memban dingkan jumlah penduduk Indonesia dari suatu periode tertentu ke periode yang lainnya, dan antara satu pulau dan pulau yang lainnya di Indonesia. Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan (pertumbuhan), pada 1980 berjumlah 147,2 juta jiwa menjadi 202,96 juta jiwa pada 2000. Selama 20 tahun penduduk Indonesia mengalami kenaikan sebesar 55,76 juta jiwa atau naik sekitar 37,88% (1,88% per tahun). Oleh karena itu, perlu adanya program pengendalian laju pertumbuhan penduduk, penyiapan kebutuhan pangan, dan sarana social lainnya untuk mengurangi percepatan laju pertumbuhan penduduk.



Perhatikan Tabel 2.10 tentang jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia menurut provinsi (1971–1990).

Penyajian Data Kependudukan Indonesia
Berdasarkan tabel tersebut pembaca akan mendapatkan gambaran yang lebih rinci dan akurat tentang data kependudukan, baik jumlah maupun laju pertumbuhannya dari 1971–1990, termasuk penyebarannya di tiap provinsi.
Tabel 2.10 berbeda dengan tabel sebelumnya yang hanya menampil kan satu tema, yaitu jumlah penduduk. Adapun Tabel 2.10 menampilkan dua tema, yaitu jumlah dan laju pertumbuhan penduduk. Penyajian data berbentuk tabel juga dapat menampilkan berbagai jenis data, seperti pada Tabel 2.11 berikut.

Penyajian Data Kependudukan Indonesia 1
Berdasarkan tabel tersebut maka pembaca akan memperoleh gambaran data kependudukan yang lebih kompleks sehingga dalam satu tabel dapat menyajikan berbagai jenis data mengenai kependudukan.

2. Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Diagram
   
Selain berbentuk tabel, data kependudukan dapat disajikan dalam bentuk diagram.
Ø  Kelebihan penyajian data kependudukan dengan menggunakan diagram adalah sebagai berikut.
a. Dapat membandingkan kisaran antara satu komponen dan komponen yang lainnya.
b. Mudah dipahami karena datanya lebih sederhana.

Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Diagram
Berdasarkan diagram tersebut dapat dibandingkan kisaran jumlah penduduk antara pulau yang satu dan pulau yang lain, dan ternyata penduduk Indonesia sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Madura. Contoh bentuk diagram selain diagram yang ditampilkan di atas, antara lain sebagai berikut.
3.       Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Peta

 Selain berbentuk tabel, diagram, data kependudukan juga dapat disajikan dalam bentuk peta. Pembuatan peta yang menyajikan data kependudukan agak rumit jika dibandingkan dengan menggunakan tabel, diagram. Perlu ketelitian dan kecermatan dalam pem buatan peta kependudukan karena data yang ditampilkan biasanya menggunakan simbol dan warna tertentu untuk menunjukkan jumlah penduduk.

Ø  Kelebihan penyajian data kependudukan dengan menggunakan peta adalah dapat memberikan informasi kependudukan yang cakupannya lebih luas. Dengan menggunakan peta pembaca dapat melihat data kependudukan di dunia dengan mudah. Jika ditampilkan dengan menggunakan tabel, data kependudukan di dunia akan sulit ditampilkan dan sulit untuk dipahami.
Berikut ini adalah contoh data kependudukan yang disajikan dalam bentuk peta.

Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Peta

E.       PERMASALAHAN PENDUDUK
masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :
·         Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :

a.            Jumlah Penduduk Indonesia
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
b.            Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.

c.            Kepadatan penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
d.            Susunan penduduk Indonesia

Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
-          Penyediaan fasilitas kesehatan
-          Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah
-          Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja
-          Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.

·         Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
     Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
2)     Pemerataan Persebaran Penduduk,
        Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
·         Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
a.      Masalah Tingkat Pendidikan
   Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh :
1.      Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2.      Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3.      Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
·         Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
1.      Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2.      Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
Ø  Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)  Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2)  Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas
Terbuka
3)  Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,                laboratorium, dan lain-lain).
4) Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5) Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6) Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7)  Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
                  b.  Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1.      Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2.      Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3.      Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4.      Gizi yang rendah.
5.      Penyakit menular.
6.      Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Ø  Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :
1.      Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
2.      Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Ø  Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3) Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4) Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit dll
5) Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
c.      Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
         Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1.      Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
2.      Jumlah penduduk banyak.
3.      Besarnya angka ketergantungan.

Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
1.      Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2.      Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3.      Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Ø  Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
1.      Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2.      Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Ø  Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)  Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2)   Merangsang kemauan berwiraswasta.
3)   Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4)   Memperluas kesempatan kerja.
5)   Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa













LATIHAN SOAL

1.       Antroposfer lebih ditekankan pada aspek ....
a.       Kependudukan
b.       Masyarakat
c.       Negara
d.       Biosfer
e.       Litosfer
2.       Dibawah ini yang merupakan fungsi piramida adalah ......
a.       manusia dan kehidupannya di permukaan bumi
b.      tidak dapat mengetahui perbandingan jumlah penduduk laki dan perempuan
c.       tidak dapat meramalakan keadaan penduduk di masa yang akan datang
d.      Untuk menggambarkan keadaan umum penduduk suatu negara
e.       pembahasannya nanti lebih di tekankan pada aspek kependudukannya
3.       dibawah ini yang termasuk dalam macam-macam piramida penduduk adalah....
a.       piramida penduduk inti
b.       piramida penduduk muda
c.       piramida peduduk tinggi
d.       piramida penduduk asal
e.       piramida penduduk gelap 
4.       dibawah ini yang bukan termaksud dari ciri-ciri piramida penduduk tua adalah....
a.       Sebagian besar penduduk    berada kelompok usia dewasa atau tua
b.      Jumlah penduduk usia muda
sangat sedikit
c.       Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d.      Pertumbuhan penduduk terus
berkurang.
e.       Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
5.       Yang dimaksud dengan kualitas penduduk adalah.....
a.       manusia dan kehidupannya di permukaan bumi
b.      tidak dapat mengetahui perbandingan jumlah penduduk laki dan perempuan
c.       tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan
d.      pembahasannya nanti lebih di tekankan pada aspek kependudukannya
e.       Untuk menggambarkan keadaan umum penduduk suatu negara
6.        Kualitas penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh......
a.       Tingkat piramida penduduk
b.      Tingkat pendidikan penduduk
c.       Tingkat pendapat nasional
d.      Tingkat kemjuan penduduk
e.       Tingkat kemampuan penduduk
7.       Permasalahan kualitas penduduk adalah...
a.       Masalah tingkat pendidikan
b.      Masalah tingkat pertumbuhan
c.       Masalah tngkat kemakmuran
d.      Masalah tingkat kesejahteraan
e.       Masalah tingkat kesehatan
8.       Penyebab kualitas kesehatan yang rendah kecuali...
a.       kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
b.       Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
c.       Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
d.       Gizi yang rendah.
e.       Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
9.       Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan...
a.       Gizi yang rendah.
b.      Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
c.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
d.      Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
e.       Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
10.   Penyajian data penduduk dapat dalam  bentuk...
a.       Penyajian data penduduk dalam bentuk peta
b.      Penyajian data penduduk dalam bentuk isi
c.       Penyajian data penduduk dalam bentuk kuantitatif
d.      Penyajian data penduduk dalam bentuk kualitatif
e.       Penyajian data penduduk dalam bentuk neraca













ESSAY!
1.       Sebutkan pengertian dari antroposfer!
2.       Sebutkan ciri-ciri dari piramida penduduk tua!
3.       Sebutkan kelebihan penyajian data dalam bentuk tabel !
4.       Sebutkan kelebihan penyajian data dalam bentuk diagram !
5.       Sebutkan masalah-masalah kependudukan yang ada di indonesia!

























Download

Sample Text